WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Industri kopi di Tanah Air dinilai baru tumbuh dan berkembang sekitar 4 tahun kebelakang. Ibarat bayi yang baru lahir, dunia per-kopi-an di Tanah Air harus dirawat dengan baik.
Sekjen Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) Gusti Laksamana mengatakan Indonesia harus bangga mengingat secara produktivitas berada pada 4 besar dunia sebagai penghasil kopi.
“Namun demikian kita jangan terlena mengingat secara luas lahan Indonesia menempati peringkat 2 dunia namun secara produktivitas belum bisa menempati posisi 2 besar,” ujar Gusti, Minggu (18/11/2023).
Gusti berpendapat akses petani untuk mendapat berbagai hal dari regulator seperti Kementerian Pertanian dan stakeholder perlu diperluas dan dipermudah untuk memacu produktivitas kopi.
Baca juga: Aldi Taher Pernah Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Kini Menjaga Pola Hidup Supaya Semakin Sehat
Pada sela-sela talkshow Jakarta International Coffe Conference (JICC), Gusti menilai akses petani untuk mendapat berbagai fasilitas seperti best pactice atau praktik terbaik bagaimana bertani kopi dari para ahli masih dirasa kurang.
Sebagai contoh, Gusti memaparkan juga bahwa Vietnam dengan luas lahan yang jauh lebih kecil dari Indonesia, namun Vietnam menjadi penghasil kopi nomor dua terbesar di dunia.
“Indonesia memiliki lahan sangat luas, hampir mencapai 2 juta kilo meter persegi. Namun secara produktivitas kopi tertinggal jauh dari Vietnam yang hanya memiliki luas tak sampai 350 ribu kilometer persegi,” lanjut Gusti.
Sementara Yuanita Rachma selaku eksportir kopi menilai sesungguhnya industri kopi di Indonesia baik kuantitas maupun kualitas diperhitungkan oleh negara-negara penghasil kopi dunia.
Baca juga: Tegas! Heru Budi Kerahkan Anak Buah Bongkar Saluran Air yang Ditutup Warga demi Cegah Banjir
Bicara soal kopi di Indonesia, Yuanita melanjutkan bahwa saat ini permintaan kopi Indonesia di asia dan eropa tetap tinggi.
“Swiss selalu melakukan permintaan kopi luwak, Jepang selalu mengimport kopi jenis longberry dan komasti. Begitu juga Korea akan mengimpor kopi dari Indonesia pada Desember 2024,” papar Yuanita.
Selain negara-negara yang disebutkan, eksportir kopi Indonesia juga telah melakukan pengiriman kopi ke negara Jerman, Malaysia, Amerika serikat, Lebanon serta beberapa negara lainnya.
Jika dibandingkan Vietnam sebagai kompetitor penghasil kopi dunia, Indonesia dimata importir kopi asal eropa dan asia jelas Yuanita memiliki citra yang lebih baik dari sisi kualitas kopi.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Quoted From Many Source