WARRTAKOTALIVE.COM, BEJI – Baliho Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bermunculan di sejumlah titik di Kota Depok, Jawa Barat.
Munculnya baliho Prabowo – Erick ini mendapat tanggapan beragam dari pengurus partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Depok.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Depok Hamzah mengatakan pihaknya belum bisa berkomentar mengenai munculnya baliho Prabowo-Erick.
“Belum ada keputusan, kita aja belum tahu siapa wakilnya pak Prabowo,” kata Hamzah, saat dikonfirmasi Selasa (26/9/2023).
Dia mengungkapkan pihaknya kini sedang fokus untuk memenangkan Pemilu 2024.
“Target kami di 2024 adalah meningkat perolehan suara menjadi 15 kursi di DPRD Depok,” ujarnya.
Baca juga: Dukungan Presiden Jokowi pada Prabowo Makin Nyata, Immanuel Ebenezer: PSI Sudah Pasti!
Pada 2009 Gerindra meraih 3 kursi di DPRD Drpok. Lalu pada 2014 meningkat menjadi 9 kursi dan 2019 bertambah jadi 10 kursi.
“Perolehan kursi kami terus meningkat. Artinya, kami on the track,” ucap Hamzah.
Ketua Komisi A DPRD Kota Depok ini menambahkan tren perolehan suara Partai Gerindra setiap Pemilu memang terus meningkat.
“Tahun 2019, kita bisa meraih 179 ribu suara. Target kita naikkan menjadi 300 ribu pada Pemilu 2024,” papar Hamzah.
Untuk mencapai target itu, Gerindra Depok telah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya dengan menyiapkan 20 ribu orang saksi di 5.570 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Depok.
“Waktu konsolidasi kemarin kan sudah kelihatan saksi kita. Mereka yang datang kan koordinator RW/RT, berarti saksinya sudah siap. Saksinya 20 ribu, 2 pilpres, 2 pileg, 1 koordinator saksi TPS,” ungkap Hamzah.
Baca juga: Terungkap! Kirana Larasati Keluar dari PDIP untuk Mendukung Prabowo: Sosok yang Dibutuhkan Tanah Air
Senada, Sekretaris DPW PAN Jawa Barat M. Hasbullah Rahmad mengaku belum bisa berkomentar banyak tentang munculnya baliho Prabowo-Erick di Kota Depok.
“Saya belum bisa komentar terlalu jauh karena belum mengetahui ke arah mana koalisi Indonesia Maju (KIM) pada akhirnya. Itu kan keputusan elit politik, keputusan dari ketua umum partai koalisi,” ujarnya.
Quoted From Many Source
