Losergeek.org.CO, Jakarta – Jembatan lengkung bentang panjang atau longspan di lintasan light rail transit atau LRT Jabodebek yang berada di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan kembali ramai diperbincangkan. Pasalnya lintasan itu disebut salah desain oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Namun, pada saat pembangunannya, jembatan itu meraih dua penghargaan sekaligus dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan itu diberikan oleh Pendiri MURI Jaya Suprana kepada Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk saat itu Budi Harto—sebagai perusahaan yang membangunnya—pada 11 November 2019 lalu.
Dua penghargaan itu yakni Rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia. Serta Rekor Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia. Penyerahan sertifikat rekor MURI itu dilakukan bersamaan dengan pengecoran terakhir jembatan lengkung bentang panjang LRT Kuningan.
“Terima kasih MURI, semoga pemberian penghargaan ini memberi semangat bagi para ‘engineer‘ milenial kami dalam menatap tantangan ke depan,” kata Budi Harto saat itu.
Jembatan lengkung bentang panjang itu berkode emiten ADHI, dengan menggukanan metode “balanced cantilever“. Jembatan memiliki tipe box girder dengan radius lengkung 115 meter. Panjang bentang utama 148 meter dan beban pengujian pondasi seberat 4.400 ton.
Budi Harto menuturkan, besi beton yang digunakan untuk pembangunan jembatan lengkung diperkirakan dua kali berat Boeing 330. Sementara wire strand yang digunakan jika dibentangkan bisa sepanjang Jakarta-Bandung.
Penyerahan penghargaan itu juga disaksikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Selanjutnya: Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan…
Quoted From Many Source