Losergeek.org.CO, Solo – Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo berada di bawah bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dari survei itu disebutkan elektabilitas Prabowo sebesar 38,2 persen, elektabilitas Ganjar sebesar 35,3 persen elektabilitas, elektabilitas Anies Baswedan 18,4 persen.
Dimintai tanggapan terkait hasil survei tentang elektabilitas Ganjar dengan Prabowo itu, Politikus PDIP FX Hadi Rudyatmo menyatakan bahwa di antara keduanya tidak bisa dibanding-bandingkan.
“Saat ini Pak Ganjar kan masih gubernur (Gubernur Jawa Tengah) sehingga dari elektabilitasnya kalau diukur dengan Pak Prabowo ya tidak bisa dibanding-bandingkan,” ungkap Rudy, sapaan akrab FX Hadi Rudyatmo saat ditemui awak media di kediamannya di Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 15 Agustus 2023.
Menurut Rudy, dalam menilai hal itu dilakukannya dengan cara nalar saja. Jika melihat dari catatan Prabowo yang sudah pernah mencalonkan diri di ajang Pilpres hingga 3 kali, juga dari Prabowo juga saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI, tentunya namanya sudah lebih dikenal oleh masyarakat di berbagai penjuru Indonesia bila dibandingkan Ganjar.
Sebagaimana diketahui, Prabowo memiliki pengalaman ikut berkompetisi di ajang Pilpres pada tahun 2009 sebagai cawapres Megawati Soekarnoputri. Lalu pada tahun 2014 dan 2019. Prabowo maju sebagai capres Partai Gerindra bersaing dengan Jokowi.
“Pak Prabowo sudah pernah mencalonkan diri tiga kali, kemudian jadi Menteri Pertahanan. Sedangkan Pak Ganjar Gubernur Jawa Tengah, yang sebelum tanggal 5 September 2023 (akhir masa jabatan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah) nanti beliau tentunya ya tidak bisa keluar kemana-mana, hanya di wilayah Jawa Tengah saja sehingga belum begitu dikenal secara luas oleh masyarakat di daerah lainnya,” ungkap Rudy.
Iklan
Rudy mencontohkan seperti saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, tentu hanya lebih dikenal oleh masyarakat Solo saja. “Saya dengan ilmu nalar saja kok. Saya tidak mungkin, kalau jadi Wali Kota Solo dikenal di Sukoharjo atau dikenal kemana-mana, ya pastinya hanya di Solo yang lebih dikenal,” tuturnya.
Menurutnya kalau saat ini Ganjar sudah beredar kemana-mana justru itu akan dipertanyakan. Ganjar bisa saja dianggap tidak mengerti etika sebagai gubernur.
“Namun kalau setelah tanggal 5 September tentunya Pak Ganjar sudah berhak kesana-kemari. Seperti halnya Pak Anies boleh kesana-kemari setelah tidak menjabat lagi sebagai Gubernur DKI Jakarta,” katanya.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Dalam Sehari, Ganjar Pranowo Dua Kali Bertemu Influencer
Quoted From Many Source